BLOG PILIHAN GENERASI LABALA

SELAMAT DATANG DI BLOG INI. TAAN ONEK TOU SOGA NARAN LEWOTANAH. LABALA TANAH TITEN.

Kamis, 19 Desember 2013

Sejarah Munaseli dan Solor Watan Lema

Solor Watan Lema

Oleh Hamba Moehammad

Malam minggu kumpul bersama adik-adik di sekretariat Himpinan Pemuda Pelajar Labala Lembata (HIPPALL)-Makassar. Diiringi lagu daerah yang berjudul "Solor Watan Lema". Lagu berbahasa lamaholot ini dinyanyikan oleh pemyanyi asal Lamahala bernama Saff Atasoge. Lagu ini menceritakan kebesaran 5 kerajaan di pesisir kepulauan solor yang kemudian hari terkenal dengan "Solor Watan Lema" atau 5 kerajaan islam.

(Nuan nowin kapek lelu. Gajah Mada pakan marin: lamaholot nolo nai, solor watan lema kae)
 

Lagu ini mengetengahkan sedikit fakta, bahwa menurut buku Negara Kartagama yang ditulis oleh  Mpu Prapanca, bahwa pada zaman kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Raja Hayam Wuruk dan Maha Patih Gajah Mada yang bercita-cita mempersatikan nusantara, pernah mengutus pasukannya Ke Munaseli (pusat kersajaan solor watan lema tempo dulu)

Menurut catatan tersebut, Solor watan lema dahulu dikenal dengan "Galiau Watang Lema" dengan ibu kota kerajaan adalah Munaseli yang kemudian hilang (tenggelam) karena air bah. Munaseli menurut cerita sejarah orang lamaholot adalah kerajaan yang berkuasa di pulau Lepan-Batan

Dalam perjalanan misi mempertsatukan nusantara, para pasukan kerajaan Maja Pahit ini membawa serta sebuah prasasti yaitu ukiran titah raja Hayam Wuruk. Titah raja tersebut menggunakan tulisan jawa kuno (kawi) yang dipahat pada sebuah bilah kayu jati dan diserahkan kepada raja yang berkuasa di Munaseli saat itu.

Pasca terjadinya air bah (tsunami) sekitar tahun 1600 Masehi yang menenggelamkan munaseli, Raja dan rakyatnya kemudian terpencar sepanjang  kepulauan solor dan membentuk kerajaan baru yang kemudian dikenal dengan "Solor watan lema".

(Gaha gapen teti moto wutun, Bala lau lamaronga. Pae wenge honik dahan, ola lau hayon haka)

Yang jadi pertanyaan hingga saat ini adalah siapakah raja yang berkuasa   pada saat pasukan maja pahit menginjakkan kaki di Munaseli dan menyerahkan prasasti titah raja Hayam Wuruk yang bertuliskan aksara jawa kuno di atas kayu jati tersebut?

Saya tak punya data yang bisa mendukung argumentasi saya, namun hingga kini ada bukti sejarah yang dimiliki oleh Raja Labala yang kiranya bisa mengungkap tabir sejara pulau munaseli yang tenggelam itu yaitu keberadaan prasasti kayu jati bertuliskan aksara jawa kuno (kawi) yang hingga kini tersimpan di rumah adat Raja Mayeli yang merupakan raja yang menurut cerita, memimpin pelarian dari munaseli.

(Dahan getan date lali watan pao, Tuso gasuk lala labot. Gawe gere lali terong au koli, lema gahan raan ehan, solor watan lema kae)


Asal Muasal Lepan-Batan

Bagi masyarakat di kepulauan solor yang meliputi Flores Timur, Solor, Adonara, Lembata, Alor dan kepulauan pantar, mendengar kata "Munaseli" tidaklah asing di telinga.

Menurut riwayat, Munaseli merupakan sebuah daratan/pulau jaman dulu yang terletak persis di antara pulau lembata di sebelah barat, Pulau alor di sebelah tenggara, dan kepulauan pantar di sebelah selatan. Pulau ini kemudian hilang/tenggelam setelah disapu sunami dahsyat.

Diduga Munaseli merupakan asal muasal dari daratan/pulau lepan-batan di masa lampau yang tenggelam itu. Pasca bencana air bah tersebut, terjadi eksodus besar-besaran orang lepan-batan yang kemudian tersebar di Pulau alor. pulau lembata, adonara, dan flores timur daratan.

Bukti keberadaan Munaseli sebagai Lepan-batan yang hilang itu hingga kini bisa dilihat dengan masih tersisanya artefak masa lalu berupa bangunan bawah laut di perairan alor dan kepulauan pantar.

Di labala masyarakat mengenal legenda/cerita "manu sili goko (Munaseli)", seekor ayam sakti yang bisa mendatangkan apa saja sesuai permintaan. Cerita "manus sili goko (Munaseli)" ini erat kaitannya dengan cerita rakyat Munaseli (lepan-batan) tempo doeloe.

Pada masa lalu, kepulauan alor dan pantar yang berpusat di munaseli merupakan daerah penghasil biji kenari dan Solor yang berpusat di Lohayon dan Lamakera merupakan daerah penghasil kayu cendana sehingga menjadi bagian dari jalur perdagangan nusantara.

Bahkan catatan tertua Negarakertagama karya Mpu Prapanca (abad ke-14) telah menyebut alor dan solor. Tentara majapahit dikabarkan mengirim pasukan ke daerah alor yang bernama Munaseli.

Dalam buku Negarakertagama itu disebutkan, ada wilayah "Galiau Watan Lema" atau daerah pesisir pantai kepulauan.Galiau terdiri atas lima kerajaan yaitu Kui dan Bunga Bali dan Alor serta Blagar, Pandau dan Baranua di pantar.

Jika ini benar, maka sejarah Munaseli sedikit banyak ada berhubungan dengan orang labala yang menurut cerita turun-temurun berasal dari Munaseli (lepan-batan). Ini terbukti ketika pelarian dari lepan-batan, Raja Mayeli saat itu membawa serta prasasti kayu jati yang bertuliskan huruf palawa (jawa kuno).

Alor juga disebutkan dalam catatan perjalanan keliling dunia kapal spanyol yang ditulis oleh antonio pigaffera pada tanggal 8-25 Januari 1522.

Juga jejak peradaban Solor yang populer pada abad ke-14 sampai 16 dengan hutan cendana. Keharuman cendana membuat Portugis dan Belanda berebut pulau kecil yang berbukit-bukit itu.

Solor tercatat dalam sejarah petualangan kolonial Portugis dan Belanda. Ada benteng Fort Hendrikus (Benteng Lohayong), reruntuhan seminari Katolik pertama di Indonesia, tapi ada juga dua kerajaan Islam terkenal di pulau yang panjangnya kira-kira 60 km, lebar 15-20 km itu, yakni Lohayong dan Lamakera.

Sampai sekarang nelayan Lamakera, bersama Lamalera di Pulau Lembata, punya tradisi berburu ikan paus di Laut Sawu. Menombak mamalia laut itu dengan alat yang sangat sederhana. (**)

Diolah dari sumber:
-Kliping Koran Nasional Harian Kompas (Edisi Jumat, 13 Desember 2013)
-Hurek.blogspot.com

2 komentar:

  1. Nama Raja dr kerajaan munaseli itu adalah Raja sirambabu,,, Beliau adalah anak tunggal dr istri ke delapan nya Raja sultan yg mmpunyai wilayah kekuasaan nya di di pulau pantar bagian paling ujung timur , tempat itu bernama muko lein dan banaq lein , yg telah mnjadi wilayah kekuasaan anak nya Raja sultan yaitu sirambabu yg mndirikan kota kerajaan munaseli dgn dgn kedipan mata yaitu dgn ayam sirong koko klo dlm bhs alor ... ayam sirong kokoq itu beliau dpt hadiah dr Bapa ula (ular yg berkepala manusia)pd saat beliau berumur 7 thn... slm knl sja dr sya org alor pantar berdarah munaseli juga...����

    BalasHapus
  2. Masih ada ga ceritanya tolong dilanjutin donk

    BalasHapus